Pride and Prejudice - Jane Austen
![]() |
sumber foto: https://mizanstore.com/pride_and_prejudice_edisi_71517 |
Kata pertama yang tepat untuk menggambarkan novel ini, "Romansa abad ke-19, bisa dinikmati dan dihidupkan kembali di abad ke-21"
Pada halaman-halaman awal nuansa sastra klasik akan dengan mudah kita tangkap.
Ah, ya, saya baca bukunya terjemahan ke Bahasa Indonesia. Buku yang saya punya persis seperti pada gambar yang tercantum. Terjemahannya penerbit Mizan. Bagi saya dan teman-teman saya yang membaca karya terjemahan (jujur saja), Mizan adalah salah satu penerbit yang terjemahannya bagus banget!
Secara keseluruhan, baca buku Pride and Prejudice terjemahan Mizan sih oke banget. Nyaman bacanya, terjemahan dari setiap kalimatnya juga ditafsirkan dengan baik.
Bagian belakang dari buku ini bertuliskan:
"Seandainya aku tahu isi hatinya, semua akan jadi lebih mudah."
Lho? Apa itu? Kenapa kok gitu? Satu kalimat yang memang cocok untuk memberikan pengantar pada keseluruhan isi buku ini.
Bercerita mengenai kisah yang sangat naik turun emosinya. Ada cinta, kebencian, ketulusan, kesetiaan, pengkhianatan terangkum menjadi satu buku. Jadi, isi buku ini sangat emosional. Jane Austen menurut saya adalah penulis yang pandai menuangkan segala emosi itu.
Isi buku ini :
Pride and Prejudice karya Jane Austen adalah salah satu karya sastra klasik yang tak lekang oleh waktu. Melalui karakter Elizabeth Bennet dan Mr. Darcy, Austen mengajak kita sebagai pembaca menyelami konflik antara kebanggaan, prasangka, dan keinginan untuk memahami satu sama lain dengan sangat mendalam.
Tentu saja yang menarik dari buku ini, di balik kisah romansa yang mengikat, tersembunyi kritik sosial yang tajam terhadap struktur kelas dan ekspektasi terhadap perempuan di masyarakat Inggris abad ke-19.
Lalu, yang membuat novel ini begitu menarik adalah kehalusan narasinya, cermat, buat kita senyum sendiri saat membacanya (sebagai laki-laki lumayan malu untuk mengakuinya), namun tetap penuh makna.
Hal itu yang membuat kita sebagai pembaca tidak hanya menikmati cerita romansa, tetapi juga diajak merenungkan nilai-nilai yang masih relevan hingga hari ini.
Makanya dalam promosinya masih bisa kita jumpai tagline, "Selama lebih dari 150 tahun, Pride and Prejudice tetap menjadi salah satu novel Inggris terpopuler."
Kesan yang saya dapatkan dari membaca novel ini: Bahkan, setelah hitungan ratusan tahun buku ini masih dibaca dan dihidupkan oleh para pembaca. Beruntung dan sangat senang tentunya jika saya adalah Jane Austen itu sendiri.
Begitulah timbul rasa ingin menggapai kesuksesan menjadi penulis seperti Jane Austen.
Silakan membaca buku ini. Bisa banget buat kita yang ingin merasakan kehidupan di era 1800-an.
Komentar
Posting Komentar