Kisah Mahasiswa Kita yang Enggan Berusaha
Barusan melihat seliweran di media sosial seorang mahasiswa yang mengupload video sedang dimarahai oleh dosennya karena tidak membawa buku.
dan bisa-bisanya keterangan dari klip video yang dia unggah bilang kalau dimarahi dosen karena tidak punya uang?! Di mana letak pola pikirmu yang dikuliahkan?! Maaf kasar.
Aku jelasin kronologinya.
Mahasiswa itu merekam dosen yang sedang memarahinya karena tidak membawa buku ajar dari dosennya. Kurang lebih seperti ini:
D: Kenapa kamu tidak membawa buku?!
M: Saya tidak punya uang untuk beli buku.
D: Sudah lima minggu kuliah kamu masih gak membawa buku! etc.
M: Saya tidak punya uang, Pak.
D: Sudah lima minggu perkuliahan loh kamu masih alasan saja gak bawa buku. Saya tidak peduli alasan kamu gak bawa buku.
Awalnya saya juga memaklumi kenapa mahasiswa itu tidak membawa buku. Saya bisa mengerti rasanya tidak punya uang dan harus membeli buku (saya pernah mengalaminya). Tapi di minggu kelima perkuliahan dan masih alasan begitu?! Kemunduran cara berpikirmu terlalu mundur, Mas.
Opini saya:
Kalau memang tidak bisa membeli buku dengan alasan tidak punya uang. Bagaimana usahamu biar bisa bawa buku? Setahu saya. Setiap fakultas biasanya ada perpustakaan yang menyediakan buku ajar dari dosen.
Apalagi diketerangan itu kamu menyebut universitasmu yang notabene universitas besar.
Jika memang tidak ada di fakultas. Pasti ada di perpustakaan universitas. Buku itu bisa kamu pinjam untuk kamu bawa waktu kuliah, Mas.
Mungkin kamu malas pinjam ke perpus. Belum lagi ada batasan hari buat pinjam buku dan lain-lain alasanmu yang sangat banyak itu. Oke.
Saya bisa memberikan alternatif lain kalau kamu malas ke perpustakaan. Tentu dosen itu tidak mengajar satu kelasmu saja untuk mata kuliahnya. Kamu bisa pinjam buku ke teman kelas lain, Mas.
Mungkin bisa juga pinjam ke kakak tingkat biasanya kalau setahun atau dua tahun, buku ajar dari dosen masih sama.
Mengatasnamakan tidak punya uang untuk membeli buku sebagai alasan kamu tidak membawa buku itu terlalu parah dan patut dipertanyakan apa lagi sudah lima minggu dan kamu tidak memiliki usaha.
Memvideiokannya dan mengungahnya di media sosial berharap mendapatkan dukungan untuk menjatuhkan dosen?
Ah, saya pikir ada beberapa orang yang membelamu. Saya mengerti alasannya dan saya tidak ingin memperdebatkannya.
Tapi orang-orang waras yang mempertanyakan usahamu banyak, Mas. Kamu mahasiswa dan kamu seharusnya tidak merengek seperti anak kecil. Banyak usaha yang bisa dilakukan. Kamu bisa mengambil video itu tentunya kamu sebenarnya bisa berpikir dan berusaha. Tapi mengapa kamu arahkan pikiranmu untuk mencoba mencela dosen?
Saya pernah ada di posisimu. Tidak punya uang dan dosen mengharuskan untuk membawa buku ajar perkuliahannya.
Usaha saya pinjam buku di perpus sampai batas waktu yang ditentukan perpus sambil mencoba menabung. Lalu saat batas waktu pengembalian buku tiba, saya beralih meminjam buku teman kelas lain. Jika jamnya mepet dengan jam kita, aku pernah coba tanya-tanya kakak tingkat.
Biasanya kakak tingkat akan meminjami kita buku. Misal, setahu saya, jika kakak tingkat yang kita tanya ternyata tidak punya bukunya. Pasti kakak tingkat akan tanya ke teman-temannya lain untuk pinjam buku.
Saya sangat menyayangkan bagaimana kamu memilih untuk merengek tidak punya buku karena tidak punya uang, dan mungkin alasanmu bertambah lain-lainnya, Mas.
Kenapa tidak mencoba segala usaha dulu?
Kisah menyalahkan orang lain dengan cara mengambil video secara diam-diam seperti kamu ini Mas. Sudah ada di film "Budi Pekerti". Coba tonton filmnya dan lihat akibat dari apa yang seperti kamu lakukan ini, Mas.
Bijaklah sebelum mengambil video atau memviralkan apa pun. Mengenai kamu dan masalahmu, cobalah melakukan usaha dulu. Jangan mengeluhkan keadaan saja, tanpa usaha.
Komentar
Posting Komentar