Jack of All Trades

 Lebih baik mana, menjadi ahli pada suatu bidang atau jack of all trades?

Seseorang pernah bilang, "jika melakukan sesuatu, lakukanlah sebaik baiknya." Pesepak bola, dikenal karena cara bermainnya yang bagus, jago, atau handal. Kita mengenal siapa itu David Beckham adalah salah satu pesepak bola terbaik.

Akan dikenal orang jika kita menjadi yang terbaik pada suatu bidang. Tentunya hal itu tidak hanya terjadi pada sepak bola saja.

Seorang penjual nasi goreng akan dikenal jika ia membuat nasi goreng yang enak. Contoh, nasi goreng depan gang rumah adalah yang paling enak yang pernah saya makan. Maka, saya akan sangat merindukan nasi goreng itu jika penjualnya sedang libur atau pulang kampung.

Menjadi yang terbaik itu pasti akan dikenal banyak orang. Meninggalkan kesan pada setiap orang.

Pekerjaan apapun, saya rasa jika melakukan yang terbaik pada satu bidang. Seseorang itu akan dikenal. Pun, tukang saluran air, tukang elektronik, tukang bangunan, jika melakukan yang terbaik. Pasti orang lain akan mencari.

Sementara itu, bagaimana dengan jack of all trades?

Tidak ada salahnya juga sih. Tapi, saya hanya memberikan saran, lakukan satu keahlian dulu. Tidak perlu minder dan terlalu merendahkan diri sendiri.

Menjadi yang terbaik perlu proses.

Jack of all trades diperlukan. Alasannya banyak, salah satu yang menjadi pegangan saya adalah: agar tidak menjadi manusia yang membosankan.

Ah, bayangkan saja David Beckham hanya bermain bola saja. Apakah ia bisa terus menjadi pesepak bola? Sekarang ia sudah pensiun. Beckham sama dengan saya dan kita semua, adalah manusia yang terbatas.   *Seru juga merasa seperti seorang David Beckham.

Beckham memiliki jalan keluar dari keterbatasan itu adalah merambah pada dunia lainnya. Ia menjadi seorang model, pebisnis (memiliki klub bola), seorang aktor dalam film dokumenter, dan lainnya. Apakah ia terbaik dalam semuanya? Saya rasa tidak, ia tetaplah pesepak bola, tapi ia juga merupakan jack of all trades.

Apakah ada ukurannya? Sebagai orang luar yang tak mengenalnya, tak mengalaminya, kita tidak bisa menghakimi.

Hanya bisa berprasangka: Mungkin, pada suatu bagian detail bisnis Beckham tak memahami. Ia bukan seorang ahli, ia sedang menjadi jack of all trades.

Tapi, saya yakin pada satu bagian lain, ada teknik sepak bola yang hanya bisa dilakukan oleh Beckham dan orang lain tidak bisa melakukannya.

Ia ahli dalam sepak bola, tapi ia juga merupakan seorang jack of all trades. Sangat-sangat mengagumkan! Keren!   *Ya, kita masih bisa merasa seperti David Beckham.

Jack of all trades memang tampak tidak menarik. Tapi percayalah, sebagai manusia "jack of all trades" adalah hal paling dasar agar kita bisa terus survive, bertahan hidup, dan tidak membosankan.

Benar, seperti kata Raditya Dika: Ketika menjadi seorang penulis buku, dia berpikir bahwa mungkin jenjang karirnya tak naik tangga. Tapi, ia bisa memiringkan tangga itu dan meraih dunia lainnya.

Mari, kita kejar mimpi. Kita menjadi yang terbaik. Lalu kita bertahan hidup menjadi manusia yang bisa memahami hal-hal lainnya.

Komentar

Postingan Populer